Nasib Gerakan Mahasiswa di Masa Depan


“Revolusi di Indonesia selalu digawangi anak-anak muda. Maka, yang bermimpi melakukan revolusi di Indonesia, jangan berharap bisa kecuali menyerahkan kunci pada kaum muda. Lebih tepatnya, para revolusioner itu adalah mahasiswa.”
(Soe Hok Gie)

Baru-baru ini kita menyaksikan sebuah peristiwa tragis sekaligus memilukan yaitu sebuah upaya membakar diri yang dilakukan oleh Sondang Hutagalung, salah seorang mahasiswa Universitas Bung Karno sebagai bentuk protes dan  kekecewaan dengan performa pemerintahan yang ada saat ini.
Kejadian tersebut kiranya perlu mendapat perhatian ekstra dikarenakan tindakan tersebut muncul dari kalangan mahasiswa yang notabene adalah kalangan intelektual yang seharusnya bisa bersikap dewasa dan rasional karena tingginya jenjang pendidikan yang ditempuh.
Setelah kejadian itu terjadi sebagian pihak bersikap latah dan berwacana untuk menganggap nama sang mahasiswa sebagai seorang pahlawan tanpa memperhatikan dampak psikologis dan sosial yang akan terjadi. Khususnya pada pribadi dan gerakan-gerakan revolusi mahasiswa dimasa yang akan datang.
Jika wacana terebut terus berkembang maka yang terjadi adalah, orang akan menggangap tindakan tersebut suatu tindakan yang benar bahkan terpuji. Tidak bisa kita bayangkan berapa banyak sondang-sondang lain yang akan mengambil tindakan sama atau serupa, yang menurut hemat penulis tidak mempunyai dampak dan manfaat yang berarti .
Tanpa bermaksud meremehkan apalagi menyalahkan tindak tersebut dikarenakan kesadaran kita semua bahwa tindak tersebut muncul akibat kekecewaan yang mendalam kepada buruknya kinerja pemerintahan kita saat ini dimana sesungguhnya seorang sondang hanyalah salah satu korban dari buruknya moralitas para pejabat dalam mengemban tugas dan kewajibannya. Namun, hendaknya perlu disadari pula bahwa masih banyak cara yang lebih persuasive, ramah dan berdaya guna sebagai upaya perbaikan bangsa yang bisa dilakukan oleh kita semua khususnya mahasiswa.
Sebagaimana yang kita ketahui bahwa mahasiswa memiliki empat peran utama sebagai iron stock, agent of change, social control, dan moral force. sebagai iron stock mahasiswa memiliki peran dan fungsi sebagai calon pemimpin di era selanjutnya. Mahasiswalah yang kemudian akan menjadi generasi penerus pemimpin bangsa.
Sebagai  agent of change, mahasiswa merupakan salah satu simbol akan adanya perubahan atau revolusi bangsa. Mereka dituntut adaptif dan peka terhadap lingkungan. Hingga kemudian ikut turut serta dalam pemberdayaan masyarakat.
Sebagai social control mahasiswa berperan sebagai pengontrol masyarakat dan pemerintahan dan dituntut untuk ikut memecahkan masalah yang dihadapi bangsa dengan memberikan solusi yang membangun dengan menumbuhkan jiwa sosial yang peduli pada keadaan rakyat.
sebagai moral force, mahasiswa harus punya moral yang baik sehingga diharapkan bisa merubah bangsa ke arah lebih baik. mereka juga diharapkan memiliki akhlak terpuji dan moral yang baik dan dituntut untuk memberikan teladan yang baik demi perubahan bangsa.
Pada keempat peran dan fungsi yang telah dijelaskan diataslah, selayaknya  seorang mahasiswa mengambil patokan dalam setiap tindak tanduknya,  tidak hanya menjadi sekedar teori dan konsep semata, namun juga di implementasikan dan menjadi peri kehidupan baik yang bersifat pribadi maupun dalam lingkup sosial yang lebih luas
Lalu melihat peran dan fungsi tersebut pantaskah rasanya bagi kita untuk mengaku sebagai pahlawan bilamana tindakan yang kita lakukan hanya berupa tindak konyol yang merugikan diri sendiri dan tidak berimplikasi pada perbaikan kondisi masyarakat dan bangsa ?? jawabannya ada pada diri anda sendiri.

Theme images by loops7. Powered by Blogger.