PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NASIONAL DAN PANCASILA DALAM KONTEKS SEJARAH PERJUANGAN BANGSA INDONESIA
MATA
KULIAH
|
DOSEN PENGAMPU
|
PANCASILA
|
DRA. HIKMAWATI, M.Pd.I
|
PANCASILA
SEBAGAI IDEOLOGI NASIONAL DAN PANCASILA DALAM KONTEKS SEJARAH PERJUANGAN BANGSA
INDONESIA
Oleh :
MUHAMMAD TARMIJI (1501210415)
NORHIDAYAT SAPUTRA (1501210417)
RAJIHAN SAUFI (1501210418)
ISMA-AE BAKOH (1501211919)
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
BANJARMASIN
2015
Kata
Pengantar
Segala
puji syukur kehadirat Allah swt . Sholawat serta salam semoga tetap terlimpah
curahkan kepada baginda nabi besar Nabi Muhammad SAW, keluarga serta para
sahabat dan kerabat beliau hingga hari kiamat nanti. Amin
Alhamdulillah
syukur kehadirat Allah swt , karena atas segala kasih sayang-nya, kami telah
selesai mengerjakan tugas makalah yang diberikan oleh ibu pengasuh mata kuliah
pancasila. Semua itu tak lepas dari dukungan serta motivasi dari beberapa
pihak. Maka, tak lupa kami ucapakan terimakasih atas semua bantuan serta
keikhlasannya sehingga makalah ini bisa selesai. Meskipun masih banyak sekali
kekurangan baik dari segi pembahasan maupun tulisan
Manusia
tempatnya salah dan lupa, namun sebaik-baik orang yang bersalah adalah mereka yang
mau bertobat dan berusaha memperbaiki kesalahannya. Dari sanalah kami berharap
saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan dan kelancaran proses
pembelajaran kami dan demi kebaikan kita bersama .
Harapan
kami semoga makalah ini dapat membawa manfaat bagi diri kami sendiri maupun
kita semua serta bermanfaat bagi siapa
saja yang membacanya. Amin ya robbal ‘alamin....
Wassalamu’alaikum
warahmatullahi wabarakatuh
Banjarmasin, September
2015
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR........................................................................................1
BAB
I
PENDAHULUAN.............................................................................................1
A. Latar Belakang..................................................................................1
B. Rumusan
Masalah..............................................................................1
BAB
II
PEMBAHASAN...............................................................................................2
A.
Pancasila sebagai Ideologi
Nasional.............................................................2
1. Pengertian
Ideologi............................................................................2
2. Makna Ideologi Bagi
Negara.............................................................3
3. Perbandingan Ideologi Pancasila
dengan Ideologi Lain...................3
a. Ideologi
Pancasila.......................................................................4
b.
Ideologi
Liberal..........................................................................4
c.
Ideologi Sosialisme
Komunis.....................................................5
4. Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka..................................................6
B.
Pancasila Dalam Konteks Sejarah Perjuangan Bangsa Indonesia................6
1. Nilai-nila Pancasila pada Masa Kejayaan Nasional..........................6
2. Perjuangan Bangsa Indonesia Melawan Sistem
Penjajahan............7
a. Perjuangan Sebelum Abad XX.............................................7
b. Kebangkitan
Nasional...........................................................7
c. Sumpah Pemuda 1928...........................................................8
d. Jaman Penjajahan
Jepang......................................................8
3. Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945.....................................8
4. Perjuangan Mempertahankan dan
Mengisi Kemerdekaan...............9
a.
Mengisi kemerdekaan..........................................................9
b. Perjuangan bangsa Indonesia dalam mempertahankan
kemerdekaan.......................................................................10
BAB III
PENUTUP......................................................................................................11
A.
Kesimpulan................................................................................................11
B.
Penutup......................................................................................................11
BAB I
Pendahuluan
A.
Latar Belakang
Dalam hidup berbangsa dan bernegara dewasa ini terutama dalam era
reformasi, bangsa Indonesia sebagai bangsa harus memiliki visi serta pandangan
hidup yang kuat agar tidak terombang-ambing di tengah-tengah masyarakat
internasional. Dengan lain perkataan Indonesia harus memilik rasa nasionalisme
serta rasa kebangsaan yang kuat. Hal ini dapat terlaksana bukan melalui suatu
kekuasaan atau hegemoni ideologi melainkan suatu kesadaran berbangsa dan
bernegara yang berakar pada sejarah bangsa.
Jadi secara historis bahwa nilai-nilai yang terkandung dalam setiap
sila Pancasila sebelum dirumuskan dan disyahkan menjadi dasar negara Indonesia
secara objektif historis telah dimiliki oleh bangsa Indonesia sendiri. Oleh
karena itu berdasarkan fakta objektif secara historis kehidupan bangsa
Indonesia tidak dapat dipisahkan dengan nilai-nilai Pancasila.atas dasar pengertian
dan alasan historis inilah maka sangat penting bagi para generasi penerus untuk
mengkaji dan memahami Pancasila.
B. Rumusan Masalah
1.
Apa itu Pancasila?
2.
Mengapa harus ada ideologi?
3.
Bagaimana Pancasila dapat diterima di semua kalangan masyarakat?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pancasila
Sebagai Ideologi Nasional
Seperti kita ketahui, selain sebagai Dasar Negara, Pancasila juga
menjadi ideologi bangsa. Sebagai ideologi nasional, Pancasila berfungsi menggerakkan
masyarakat untuk berperilaku baik yang meliputi dalam semua bidang kehidupan.
1.
Pengertian Ideologi
Ideologi berasal dari kata ‘idea’ yang berarti ‘gagasan, konsep,
pengertian dasar, cita-cita’ dan ‘logos’ yang berarti ‘ilmu’. Kata
‘idea’ berasal dari kata Yunani ‘eidos’ yang artinya ‘bentuk’. Di samping itu
ada kata ‘idein’ yang artinya ‘melihat’. Maka secara harfiah, ideologi berarti
ilmu pengertian-pengertian dasar. Dalam pengertian sehari-hari, ‘idea’
disamakan artinya dengan ‘cita-cita’. Cita-cita yang dimaksud adalah cita-cita
yang bersifat tetap yang harus dicapai, sehingga cita-cita yang bersifat tetap
itu sekaligus merupakan dasar, pandangan atau faham. Dengan demikian ideologi
mencakup pengertian tentang idea-idea, pengertian dasar, gagasan dan cita-cita.
Sebagai suatu
ideologi bangsa dan negara Indonesia maka pancasila pada hakikatnya bukan hanya
merupakan suatu hasil perenungan atau pemikiran seseorang atau kelompok orang
sebagaimana ideologi-ideologi lain di dunia, namun pancasila diangkat dari
nilai-nilai adat-istiadat, nilai-nilai kebudayaan serta nilai Religius yang
terdapat dalam pandangan hidup masyarakat Indonesia sebelum membentuk negara,
dengan lain perkataan unsur-unsur yang merupakan materi pancasila tidak lain
diangkat dari pandangan hidup masyarakat Indonesia sendiri, sehingga bangsa ini
merupakan kausa materialis (asal bahan) Pancasila.
Unsur-unsur
pancasila tersebut kemudian diangkat dan dirumuskan oleh para pendiri negara,
sehingga pancasila berkedudukan sebagai dasar negara dan ideologi bangsa dan
negara Indonesia. Dengan demikian pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara
Indonesia berakar pada pandangan hidup dan budaya bangsa, dan bukannya
mengangkat dan mengambil ideologi dari bangsa lain. Selain itu pancasila juga
bukan hanya merupakan ide-ide atau perenungan dari seseorang saja, yang hanya
memperjuangkan suatu kelompok atau golongan tertentu, melainkan Pancasila
berasal dari nilai-nilai yang dimiliki oleh bangsa sehingga Pancasila pada
hakikatnya untuk seluruh lapisan serta unsur-unsur bangsa secara komperhensif.
Oleh karena ciri khas pancasila itu maka memiliki kesesuaian dengan bangsa
Indonesia.
2.
Makna Ideologi Bagi Negara
Ideologi merupakan landasan bagi suatu negara, makna Ideologi bagi
Negara berarti ideologi adalah merupakan suatu pandangan hidup, asas, ataupun
cita-cita suatu negara. Ideologi Indonesia dibuat bardasarkan nilai
adat-istiadat dan nilai kebudayaan yang terdapat dalam pandangan hidup
masyarakat Indonesia. Oleh karena itu ideologi bangsa Indonesia yang berupa
Pancasila dapat diterima oleh semua kalangan masyarakat.
3. Perbandingan
Ideologi Pancasila dengan Ideologi Lain
a.
Ideologi Pancasila
Suatu Ideologi pada suatu bangsa pada hakikatnya memiliki ciri khas
serta karakteristik masing-masing sesuai dengan sifat dan ciri khas bangsa itu
sendiri. Namun demikian dapat juga terjadi bahwa ideologi pada suatu bangsa
datang dari luar dan dipaksakan keberlakuannya pada bangsa tersebut sehingga
tidak mencerminkan kepribadian dan karakteristik bangsa tersebut. Ideologi
pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara Indonesia berkembang melalui suatu
proses yang cukup panjang. Pada awalnya secara kausalitas bersumber dari
nilai-nilai yang dimiliki oleh bangsa Indonesia yaitu dalam adat-istiadat,
serta dalam agama-agama bangsa Indonesia sebagai pandangan hidup bangsa. Oleh
karena itu nilai-nilai pancasila berasal dari nilai-nilai pandangan hidup
bangsa telah diyakini kebenarannya kemudian diangkat oleh bangsa Indonesia
sebagai dasar filsafat negara dan kemudian menjadi ideologi bangsa dan negara.
b.
Ideologi Liberal
Paham liberalisme berkembang dari akar-akar rasionalisme yaitu
paham yang meletakkan rasio sebagai sumber kebenaran tertinggi, materialisme
yang meletakkan materi sebagai nilai tertinggi, empirisme yang mendasarkan atas
kebenaran fakta empiris (yang dapat ditangkap dengan indera manusia), serta
individualisme yang meletakkan nilai dan kebebasan individu sebagai nilai
tertinggi dalam kehidupan masyarakat dan negara.
Manusia menurut paham paham liberalisme memandang bahwa manusia
sebagai manusia pribadi yang utuh dan lengkap dan terlepas dari manusia
lainnya. Manusia sebagai individu memiliki potensi dan senantiasa berjuang
untuk dirinya sendiri. Dalam pengertian inilah maka dalam hidup masyarakat
bersama akan menyimpan potensi konflik, manusia akan menjadi ancaman bagi
manusia lainya yag menurut istilah Hobbes disebut “homo homini lupus”.
Negara menurut liberalisme harus tetap menjamin kebebasan individu.
c.
Ideologi Sosialisme Komunis
Paham sosialisme komunis adalah sebagai bentuk reaksi atas
perkembangan masyarakat kapitalis sebagai hasil dari ideologi liberal.
Berkembangnya paham individualisme liberalisme yang berakibat munculnya
masyarakat kapitalis menurut paham ini mengakibatkan penderitaan rakyat,
sehingga komunisme muncul sebagai reaksi atas penindasan rakyat kecil oleh
kalangan kapitalis yang didukung pemerintah.
Bertolak belakang dengan paham liberalisme individualisme, maka
komunisme yang dicetuskan melalui pemikiran karl marx memandang bahwa hakikat,
kebebasan dan hak individu itu tidak ada. Ideologi komunisme mendasarkan pada
suatu keyakinan bahwa manusia pada hakikatnya adalah makhluk sosial saja. Manusia
pada hakikatnya adalah merupakan kumpulan relasi, sehingga yang mutlak adalah
komunitas dan bukannya individualitas. Hak milik pribadi tidak ada karena hal
ini akan menimbulkan kapitalisme yang pada gilirannya akan melakukan penindasan
pada kaum proletar atau kaum yang tidak mampu. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
individualisme merupakan sumber penderitaan rakyat. Oleh karena itu hak milik
individual harus digantikan dengan hak milik kolektif, individualisme diganti
sosialisme komunis oleh karena tidak adanya hak individu, maka dapat dipastikan
bahwa menurut paham komunisme bahwa demokrasi individualis itu tidak ada. Yang
ada adalah hak komunal.
4.
Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka
Pancasila
adalah ideologi terbuka yang memilki ciri bahwa nilai-nilai dan cita-citanya
tidak dipaksakan dari luar, melainkan diambil dari harta kekayaan rohani,
moral, dan budaya masyarakat Indonesia, dan Pancasila memiliki ciri khas
sebagai keyakinan ideologis yang merupakan kesepakatan masyarakat Indonesia.
Pancasila sebagai ideologi terbuka
tidak bersifat kaku dan tertutup, akan tetapi pancasila senantiasa mampu
menyesuaikan dengan perkembangan zaman, ilmu dan teknologi. Akan te
B.
Pancasila Dalam Konteks
Sejarah Perjuangan Bangsa Indonesia
Nilai–nilai Pancasila telah ada pada bangsa Indonesia
sejak zaman dulu kala sebelum bangsa Indonesia mendirikan negara. Proses
terbentuknya negara Indonesia melalui proses sejarah yang cukup panjang yaitu
sejak zaman batu hingga munculnya kerajaan-kerajaan pada abad ke-IV sampai pada
zaman merebut kemerdekaan Republik Indonesia.
1. Nilai-nila Pancasila
pada Masa Kejayaan Nasional
Menurut
sejarah, kira-kira pada abad VII-XII, bangsa Indonesia telah mendirikan
kerajaan Sriwijaya di Sumetera Selatan dan kemudian pada abad XIII-XVI
didirikan pula kerajaan Majapahit di Jawa Timur. Kedua zaman itu merupakan tonggak sejarah bangsa
Indonesia karena bangsa Indonesia pada masa itu telah memenuhi syarat-syarat
sebagai suatu bangsa yang mempunyai negara. Kedua kerajaan itu telah
merupakan negara-negara berdaulat, bersatu, serta mempunyai wilayah yang meliputi
seluruh nusantara ini. Pada zaman kedua kerajaan itu telah mengalami kehidupan
masyarakat yang sejahtera.
Berdirinya negara kebangsaan Republik Indonesia tidak dapat
dipisahkan dengan kerajaan-kerajaan lama yang merupakan warisan nenek moyang
bangsa Indonesia. Negara kebangsaan
Indonesia terbentuk melalui tiga tahap:
·
Pertama, zaman Sriwijaya di bawah wangsa Syailendra (600-1400).
·
Kedua, negara kebangsaan zaman Majapahit (1293-1525).
Kedua tahap negara kebangsaan
tersebut adalah negara kebangsaan lama.
·
Ketiga, negara kebangsaan modern, yaitu negara Republik Indonesia merdeka
17 Agustus 1945.
2. Perjuangan Bangsa Indonesia Melawan Sistem
Penjajahan
a. Perjuangan Sebelum
Abad XX
Perjuangan bangsa
Indonesia dalam melawan penjajahan Belanda pada saat itu dilakukan di berbagai
daerah yang dipimpin oleh para patriot-patriot.Perlawanan bangsa Indonesia
tersebut banyak mengalami kegagalan, antara lain disebabkan oleh beberapa
faktor seperti berikut:
·
Semua perlawanan masih bersifat kedaerahan.
·
Tidak adanya koordinasi yang baik antara satu perlawanan dengan perlawanan
yang lain.
·
Persenjataan yang dimiliki oleh para pejuang Indonesia kalah dalam segi
kuantitas maupun kualitas dibanding yang dimiliki oleh penjajah.
b. Kebangkitan Nasional
Sebagai awal dari
kebangkitan nasional yang ditandai dengan lahirnya organisasi Boedi Oetomo pada
tanggal 20 Mei 1908 yang dipelopori oleh Dr. Wahidin Sudirohusodo, yang
berjuang untuk mewujudkan suatu bangsa yang memiliki kehormatan akan kemerdekaan
dan kekuatan sendiri.Segera setelah lahirnya Boedi Oetomo, kemudian lahir
organisasi pergerakkan lainnya seperti Indische Partij, Serikat Dagang Islam
dan Partai Nasional Indonesia.
c. Sumpah Pemuda 1928
Sebagai salah satu
puncak kesadaran nasional bangsa Indonesia adalah lahirnya peristiwa Sumpah
Pemuda.Pada tanggal 20 Oktober 1928, berkumpullah organisasi kepemudaan dan
mereka membuat suatu kesepakatan yaitu apabila Indonesia ingin merdeka maka
segenap bangsa Indonesia harus bersatu.Untuk itu, mereka mengucap sumpah yang
dikenal sebagai Sumpah Pemuda.
d. Jaman Penjajahan
Jepang
Fasis Jepang masuk ke
Indonesia dengan propaganda "Jepang Pemimpin Asia dan Jepang Saudara Tua
Indonesia". Setelah terdesak dalam melawan sekutu, akhirnya Jepang
bermurah hati kepada bangsa Indonesia dengan menjanjikan suatu kemerdekaan
untuk mendapat dukungan dan simpati bangsa Indonesia.Sebagai realisasi dari
janjinya tersebut, dibentuklah suatu badan yang bertugas untuk menyelidiki
usaha-usaha persiapan kemerdekaan (BPUPKI) atau Dokuritzu Zyunbi Tiosakai.
Pada sidang pertamanya,
BPUPKI membahas mengenai rancangan dasar negara yang diusulkan oleh Muhammad
Yamin dan Ir. Soekarno.
3. Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945
Proklamasi
Kemerdekaan Bangsa Indonesia pada hari Jumat, 17 Agustus 1945 tahun Masehi,
atau tanggal 17 Agustus
2605 menurut tahun Jepang
dan tanggal 8 Ramadan 1364 menurut Kalender
Hijriah, yang dibacakan oleh Ir. Soekarno
dengan didampingi oleh Drs. Mohammad Hatta bertempat di Jalan
Pegangsaan Timur 56, Jakarta Pusat.
Soekarno Hatta selaku pimpinan PPKI dan Radjiman Wedyodiningrat sebagai mantan
ketua BPUPKI diterbangkan ke Dalat, 250 km di sebelah timur
laut Saigon, Vietnam untuk bertemu Marsekal Terauchi. Mereka dikabarkan bahwa pasukan
Jepang sedang di ambang kekalahan dan akan memberikan kemerdekaan kepada
Indonesia. Sementara itu di Indonesia, pada tanggal 10 Agustus 1945, Sutan Syahrir telah mendengar berita lewat radio
bahwa Jepang telah menyerah kepada Sekutu. Para pejuang bawah tanah
bersiap-siap memproklamasikan kemerdekaan RI, dan menolak bentuk kemerdekaan
yang diberikan sebagai hadiah Jepang.
4. Perjuangan Mempertahankan dan Mengisi Kemerdekaan
a. Mengisi kemerdekaan
Pada tanggal 17 Agustus 1945 bangsa Indonesia
memproklamasikan kemerdekaannya. Akan tetapi, ada pihak-pihak yang tidak
mengakui kedaulatan pemerintahan Republik Indonesia. Ketika negara kita
memproklamasikan kemerdekaan, tentara Jepang masih ada di Indonesia. Sekutu
menugaskan Jepang untuk menjaga keadaan dan keamanan di Indonesia seperti
sebelum Jepang menyerah kepada Sekutu. Tugas tersebut berlaku saat Sekutu
datang ke Indonesia. Rakyat Indonesia yang menginginkan hak-haknya dipulihkan,
berusaha mengambil alih kekuasaan dari tangan Jepang. Usaha tersebut mendapat
rintangan dari pihak Jepang sehingga di beberapa tempat terjadi pertempuran
antara tentara Jepang dengan rakyat Indonesia. Pertempuran-pertempuran tersebut
menimbulkan korban di kedua belah pihak. Ketika rakyat Indonesia sedang
menghadapi Jepang, Belanda (NICA) datang membonceng tentara Sekutu. Tujuan
Belanda ingin menjajah kembali Indonesia. Pada tanggal 29 September 1945
tentara Sekutu dan pasukan NICA tiba di Indonesia dan mendarat di Pelabuhan
Tanjung Priok. Tentara Sekutu membantu NICA yang ingin membatalkan kemerdekaan
Indonesia. Rakyat Indonesia tidak ingin lagi menjadi bangsa yang terjajah.
Rakyat Indonesia bangkit melawan tentara Sekutu dan NICA. Rakyat Indonesia
menggunakan senjata rampasan dari Jepang dan senjata tradisional yang ada.
Berkobarlah pertempuran di mana-mana.
b. Perjuangan bangsa Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan
Meskipun kemerdekaan
Indonesia telah di proklamasikan, ternyata bangsa Indonesia masih mengalami
berbagai macam rongrongan atau gangguan yang datang baik dari dalam maupun dari
luar. Pemerintah Belanda masih tetap ingin menguasai wilayah Indonesia. Namun,
kali ini kedatangan pasukan Belanda ke wilayah Indonesia bersama-sama dengan
pasukan Sekutu-Inggris. Kedatangannya disambut dengan berbagai bentuk
perlawanan oleh bangsa Indonesia. Sejak 1945 hingga tahun 1950 telah terjadi
berbagai macam pertempuran antara pihak Indonesia dengan pihak Belanda yang
dibantu oleh pasukan Sekutu-Inggris.
BAB III
PENUTUP
C.
Kesimpulan
·
Selain sebagai Dasar Negara, Pancasila juga menjadi ideologi
bangsa. Sebagai ideologi nasional, Pancasila berfungsi menggerakkan masyarakat
untuk membangun bangsa dengan usaha-usaha yang meliputi dalam semua bidang
kehidupan
·
Ideologi merupakan landasan bagi suatu negara, makna Ideologi bagi
Negara berarti ideologi adalah merupakan suatu pandangan hidup, asas, ataupun
cita-cita suatu negara
·
Pancasila adalah ideologi terbuka yang memilki ciri bahwa
nilai-nilai dan cita-citanya tidak dapat dipaksakan dari luar, melainkan
diambil dari harta kekayaan rohani, moral, dan budaya masyarakat Indonesia
D.
Penutup
Dengan
selessainya makalah kami, kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan baik dalam
penulisan ataupun secara keseluruhan, dan tak lupa kami mohon kritik dan saran
yang membangun dari semua pihak terutama dari dosen pengasuh mata kuliah
Pancasila, dan kami berharap agar semoga makalah yang kami susun ini dapat
berguna dan bermanfaat bagi siapapun yang membaca terutama bagi diri kami sendiri.
Sekian dari kami Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
DAFTAR PUSTAKA
Kaelan. 2010
. Pendidikan Pancasila. Yogyakarta:
Paradigma.
Sumedi, pudjo.
2010. Pendidikan kewrganegaraan. Jakarta Pusat: Perbukuan
Kemdiknas.